Contoh Soal dan Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pegawai Harian Lepas

Konten [Tampil]

Contoh soal dan cara menghitung pajak penghasilan pegawai harian lepas dapat dibagikan dalam bentuk upah harian, upah mingguan dan upah borongan. Pajak adalah pembayaran wajib pajak yang diberikan atas penambahan manfaat ekonomis selama tahun fiskal tetapi tidak memperoleh manfaat langsung dan bersifat memaksa.

Batas upah harian tidak kena pajak diperhitungkan berdasarkan ptkp yang dimiliki orang pribadi. Penghasilan tidak kena pajak diperhitungkan berdasarkan status perkawinan dan pemilikan anak. Pegawai harian lepas artinya pekerja yang memenuhi status karyawan di perusahaan sesuai undang-undang ketenagakerjaan.

Perhitungan pph pasal 21 pegawai tidak tetap dibayar bulanan diakui sebagai penambah manfaat ekonomis. Objek pajak penghasilan orang pribadi terdiri dari gaji, upah, penghasilan dari kegiatan usaha, investasi modal bahkan seluruh pengeluaran perusahaan dalam rangka meningkatkan kekayaan seseorang.

Contoh Soal dan Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pegawai Harian Lepas

Perhitungan Batas Upah Harian Tidak Kena Pajak

Perhitungan batas upah harian tidak kena pajak ditentukan berdasarkan ptkp yang diperoleh wajib pajak. Pekerja yang melakukan pekerjaan berkelanjutan dalam beberapa hari di suatu masa pajak disebut pegawai harian lepas. Tenaga harian diperkenankan mengakui ptkp dan mendaftar npwp orang pribadi.

Siapakah yang disebut bukan pegawai dalam perpajakan adalah pekerja yang melaksanakan pekerjaan sesuai perintah dari pemberi kerja dalam bentuk uang atau imbal lain. Bukan pegawai berkesinambungan artinya pekerja yang mengerjakan suatu pekerjaan hanya didasarkan pada pesanan atau job order costing.

Batas upah harian tidak kena pajak untuk wajib pajak orang pribadi ditentukan berdasarkan penyatuan kepentingan antara suami dan istri dengan npwp yang sama. Kenaikan pembayaran pajak terutang akan diberikan bagi wajib pajak yang tidak memiliki npwp dengan kenaikan sebesar 20% dari penghasilan kena pajak.

Baca Juga: Contoh Kasus Persamaan Dasar Akuntansi dan Pembahasannya

Contoh Soal PPh Pasal 21 Upah Harian dan Mingguan

Contoh soal pph pasal 21 upah harian dan mingguan akan diberikan kepada pegawai yang memperoleh penghasilan berkesinambungan. Batas upah harian tidak dilakukan pemotongan pph 21 adalah Rp 450.000. Pekerja yang mendapatkan upah diatas ptkp, akan diberikan potongan pajak penghasilan sesuai aturan.

Cara mengisi e-spt pph pasal 21 pegawai tidak tetap dilakukan sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan. Perbedaan pajak final dan tidak final terletak pada boleh dan tidaknya pemungutan pajak dijadikan kredit pajak ketika melaporkan spt tahunan. Batas maksimal pelaporan spt tahunan orang pribadi adalah bulan ke 3 tahun berikutnya.

Contoh soal perhitungan pajak penghasilan terjadi pada PT Kakraffi yang membayar gaji harian kepada ibu firda sebesar Rp 800.000 per hari selama 15 hari. Ibu firma berstatus K/0 artinya sudah menikah tetapi belum punya anak. Berapakah pph pasal 21 yang harus dipotongkan sesuai aturan perpajakan yang berlaku?

Baca Juga: Jurnal Pembalik Beban dan Pendapatan Diterima Dimuka

Cara Menghitung PPh 21 Pegawai Harian Lepas

Cara menghitung pph 21 pegawai harian lepas diperhitungkan sebagai dasar penentuan keuntungan perusahaan selama periode tertentu. Pajak penghasilan pasal 21 terutang ketika terjadi pembayaran gaji dan upah kepada pegawai berkesinambungan sebagai imbal balik atas pekerjaan yang dilakukannya.

Perhitungan pph pasal 21 pegawai tidak tetap dan tidak ber-npwp berguna untuk menyarankan setiap karyawan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak orang pribadi. Kewajiban wajib pajak setelah mendapatkan npwp adalah melaporkan kekayaan yang didapatkan selama tahun fiskal pada bulan ke tiga.

Bagi pegawai yang tidak mempunyai npwp maka akan dikenakan kenaikan pembayaran pajak sebesar 20%. Pegawai akan memperoleh penghasilan bersih dan bukti potong pajak untuk pelaporan pajak penghasilan setiap tahunnya. Adapun perhitungan pajak terutang pasal 21 yang dibebankan ke karyawan sebagai berikut:

Upah 15 Hari Rp 12.000.000
PTKP
- Wajib Pajak Rp 54.000.000
- Menikah Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Diperhitungkan Per 10 Hari Rp 2.437.500
Penghasilan kena Pajak Rp 9.562.500
PPh terutang 5% Rp 478.125

Baca Juga: Objek dan Subyek Pajak Penghasilan

Demikian contoh soal dan cara menghitung pajak penghasilan pegawai harian lepas yang dihitung berdasarkan upah harian dan upah mingguan. Biaya jabatan dan iuran yang dibayarkan pekerja boleh dijadikan pengurang penghasilan kena pajak karena sesuai dengan ketentuan umum perpajakan.

Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal dan Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pegawai Harian Lepas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel